Judul : Monte
Carlo
Pengarang : Arumi E.
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 316Halaman
Cetakan : 2014
ISBN : 978- 979- 780- 688- x
Pengarang : Arumi E.
Penerbit : Gagas Media
Jumlah Halaman : 316Halaman
Cetakan : 2014
ISBN : 978- 979- 780- 688- x
Pembaca tersayang,
Monako menawarkan kemewahan yang berkilau. Lewat jemarinya, Arumi E. akan mengajak kita berkeliling di Monte Carlo dengan cerita cinta penuh kejutan.
Kiara Almira ingin menjauh dari seremoni membosankan pekerjaannya di Cannes. Ia nekat membeli tiket kereta menuju Kota Nice dan melarikan diri. Seorang lelaki asing yang dijumpainya di kereta membawanya ke Monte Carlo, menjelajah tiap sudut Old Town yang memukau. Kala Kiara ingin mengenalnya lebih dekat, lelaki itu menghilang di tengah senja di Kafe Le Portrait, menyisakan rasa penasaran yang tak bisa dihapusnya.
Obsesi yang tidak masuk akal terhadap lelaki asing itu membuatnya sulit menemukan kekasih hati, sampai ia bertemu Alaric Kanigara. Meski sang Sutradara mampu membuat perasaannya melambung tinggi, hati kecil Kiara masih bertanya-tanya, ke mana pria yang tiba-tiba meninggalkannya di Monte Carlo?
Setiap tempat punya cerita.
Dari negeri Ratu Grace Kelly, skenario cinta hadir tanpa terduga.
Salam,
Editor
Monako menawarkan kemewahan yang berkilau. Lewat jemarinya, Arumi E. akan mengajak kita berkeliling di Monte Carlo dengan cerita cinta penuh kejutan.
Kiara Almira ingin menjauh dari seremoni membosankan pekerjaannya di Cannes. Ia nekat membeli tiket kereta menuju Kota Nice dan melarikan diri. Seorang lelaki asing yang dijumpainya di kereta membawanya ke Monte Carlo, menjelajah tiap sudut Old Town yang memukau. Kala Kiara ingin mengenalnya lebih dekat, lelaki itu menghilang di tengah senja di Kafe Le Portrait, menyisakan rasa penasaran yang tak bisa dihapusnya.
Obsesi yang tidak masuk akal terhadap lelaki asing itu membuatnya sulit menemukan kekasih hati, sampai ia bertemu Alaric Kanigara. Meski sang Sutradara mampu membuat perasaannya melambung tinggi, hati kecil Kiara masih bertanya-tanya, ke mana pria yang tiba-tiba meninggalkannya di Monte Carlo?
Setiap tempat punya cerita.
Dari negeri Ratu Grace Kelly, skenario cinta hadir tanpa terduga.
Salam,
Editor
----
Kiara bertemu pria berkewarganegaraan
Perancis yang baru saja dikenalnya di kereta. Pria itu bernama Bertrand
Laforce, seorang fotografer lepas. Mereka berdua menghabiskan waktu bersama di
sebuah kafe bernama Le Portrait. Kafe yang tidak terlalu besar, namun di Kafe
ini pengunjung dapat memandangi pesona Pantai Monte Carlo yang dipenuhi kapal-
kapal mewah di sepanjang dermaga. Tak butuh waktu lama bagi mereka berdua
untuk akrab, hingga akhirnya Kiara setuju untuk difoto oleh Bertrand. Namun,
ditengah- tengah suasana itu, Bertrand mendapat telepon..
“Maaf, Kiara, aku menerima telepon dulu, ya. Tunggu sebentar,”
“Maaf, Kiara, aku menerima telepon dulu, ya. Tunggu sebentar,”
Sekian lama menunggu, Kiara akhirnya memilih
untuk meninggalkan kafe itu.
Hari selanjutnya, Kiara kembali bertemu dengan
seorang pria yang menarik perhatiaannya, Alaric Kanigara, sutradara kelahiran
Indonesia yang bermukim di Perancis. Namun, hal itu masih kalah menarik,
dibandingkan dengan pengalamannya dengan Bertrand, kemarin.
Setahun berlalu, Kiara yang merupakan aktris
Indonesia yang tengah naik daun, parasnya benar- benar membuat orang terpesona.
Kiara mendapat peran utama pada sebuah film yang bersetting di Monte Carlo.
Mendengar nama Monte Carlo, Kiara langsung setuju untuk menerima peran
tersebut. Hal ini disebabkan oleh rasa penasarannya yang besar tentang sosok Bertrand,
yang secara misterius hilang di Le Portrait. Namun, ternyata peran tersebut
mempertemukannya dengan Alaric, yang baru ia ketahui ternyata didapuk sebagai
Sutradara filmnya.
Sosok Alaric yang dilihat Kiara setahun yang
lalu, ternyata sangat berbeda yang sekarang, sikapnya yang sering menyalahkan
Kiara saat syuting, membuat Kiara sebal, dan akhirnya memilih untuk kabur
sejenak dari semua rutinitasnya.
--
Well,
saya sebenarnya agak telat membaca novel ini. Novel ini sudah ada di rak buku,
sejak beberapa bulan yang lalu, namun membaca komentar negatif di goodreads
mengurungkan niat saya untuk membacanya. Saya takut tidak bisa menyelesaikannya
dan malah memutuskan untuk berhenti membacanya di tengah- tengah cerita.
Tapi, hari ini saya mulai membacanya dan
berniat harus menyelesaikannya. Dan... saya berhasil membacanya dalam waktu 3
jam. Selesai membaca, saya berpikir sejenak, Monte Carlo adalah sebuah novel
yang tidak terlalu buruk, namun memang masih sangat pembenahan.
Satu hal cukup menganggu disini, adalah
bagaimana penulis menciptakan karakter Kiara Almira, okelah, tidak selamanya
karakter itu berwujud protagonis, namun disini, saya benar- benar kehilangan
respect kepada tokoh utama dalam novel ini. Kiara digambarkan bahwa ia seorang
yang pekerja keras, bertanggung, namun nyatanya? Sudahlah saya tak
menjabarkannya, banyak sekali adegan dimana Kiara benar- benar membuat saya
ingin menutup novel ini.
Sejujurnya, saya juga merasa bahwa Monte Carlo
tak ubahnya sebuah teenlit, namun sedikit lebih tebal, tak ada konflik- konflik
yang mampu membuat pembaca larut, semua terasa datar, tak ada letupan- letupan
emosi. Diakhir novel, saya sempat berpikir bagaimana jika Bertrand dihadirkan
di antara kedua tokoh, biarlah menjadi konflik yang klise, tentang dua orang
pria yang memperebutkan seorang wanita, namun saya percaya penulis bisa
merangkainya dengan narasi dan dialog yang apik.
Saya
juga tak merasakan bagaimana perasaan Kiara yang sebenarnya, bagaimana Kiara
dan cinta masa lalunya, yang membuatnya sangat berhati- hati.
Dan, Alaric, saya juga tak terlalu bersimpatik
padanya. Bagaimana mungkin, Alaric bisa berubah layaknya orang yang tengah
dimabuk cinta? Ia berubah menjadi sosok yang terlalu lebay. Atau mungkin ini karena kekuatan cinta? Hahaha, saya sendiri
tak tahu, yang jelas saya memberikan minus untuk bagian ini.
"Jatuh cinta nggak semudah di film."
Tapi, diluar itu semua, Monte Carlo bukanlah
novel yang sangat buruk, Monte Carlo masih bisa dinikmati, Arumi E. Juga cukup
pandai merangkai dialog- dialog dan narasinya walau memang ada beberapa bagian
yang terlalu baku.
Oh iya, cover dan ilustrasinya keren!
Kutipan yang menarik:
1. "Cantik itu relatif. Menurutmu cantik, belum tentu menurut orang lain cantik juga."
2. "Ini takdir yang lain. Mengantarkan rasa yang berbeda. Sesuatu yang menyusup diam- diam."
3. "Tersesat tanpamu yang memandu. Mengumpulkan sebait rasa rindu."
4. "Namun, siapakah yang mampu menolak perasaan cinta jika sudah terlanjur menyapa?"
Kutipan yang menarik:
1. "Cantik itu relatif. Menurutmu cantik, belum tentu menurut orang lain cantik juga."
2. "Ini takdir yang lain. Mengantarkan rasa yang berbeda. Sesuatu yang menyusup diam- diam."
3. "Tersesat tanpamu yang memandu. Mengumpulkan sebait rasa rindu."
4. "Namun, siapakah yang mampu menolak perasaan cinta jika sudah terlanjur menyapa?"
Rating: 2,5/5
God job
BalasHapus