Sinopsis Buku:
Seketika Stefhan merunduk, lalu menatapku. Kedalaman matanya dapat menghanyutkan siapa pun. Siapa pun. Sedetik kemudian, orang yang kutatap adalah aku. Wajahku yang tirus dengan rambut hitam tergerai panjang jatuh dari ubun-ubun. Bibirku yang terbentuk hampir sesempurna milik mama. Mataku yang besar dengan lipatan-lipatan kecil. Alisku yang tipis dan melengkung. Dan alis itu berkerut.
Aku seperti menatap cermin. Aku memegang alisku sendiri yang kulihat sedang berkerut, padahal aku tidak mengerutkan alisku sama sekali. Semuanya gerakan-gerakan yang kulakukan tidak ditiru cermin itu. Ini jelas salah.
"Aku bisa bertransformasi menjadi siapa pun yang aku mau, bahkan tanpa topeng-topeng itu," ujar diriku yang satu lagi itu.
Stefhan
Siapa yang mengira bahwa aku akan berada di suatu masa di mana aku bertemu kembali dengan gadis ini? Gadis dari masa kecil yang selalu kuingat dan beberapa kali muncul di mimpiku. Di masa itu aku benar-benar jatuh cinta padanya sampai aku ingin melindunginya dari segala bahaya. Walau di luar semuanya, aku menyadari bahwa akulah bahaya itu.
Shenia
Ternyata aku benar-benar tak mengetahui apa pun tentangnya. Akan lebih baik bila aku tak pernah bertemu dan mencintainya. Akan lebih baik bila aku tak pernah terjebak dalam situasi berbahaya apa pun yang dapat mengancam nyawaku. Mencintainya adalah pilihan. Bersamanya menjadi harga mati bagiku.
---
Shenia terpaksa
pindah dari Bandung ke Jakarta, itu semua karena keinginan dari ayah tirinya
yang menginginkan Shenia mendapatkan hidup yang lebih baik, walaupun Shenia
sempat ke London untuk menghadiri acara
pernikahan Ibunya. Namun, siapa sangka acara pernikahan yang seharusnya menjadi
acara bahagia tersebut malah melahirkan sebuah kejadian yang menegangkan dan
misterius.
Namun, kejadian
tersebut tak membuat Shenia bisa menetap di London, Shenia harus kembali ke
Indonesia dan menjalani pendidikannya di Sekolah Internasional pilihan John
(Ayah Tirinya)
Semesta memang ajaib,
setelah menjadi murid di Sekolah itu, Shenia bertemu dengan Stefan- pemuda
tampan, anak konglomerat, yang menjadi idola gadis- gadis sekolah. Seperti kata
pepatah jawa, witing tresno jalaran soko kulino, Shenia dan Stefan saling jatuh
cinta… dan membuat Shenia menyadari sebuah hal yang membuatnya untuk berada di
sisi Stefan dengan segenap hatinya- melawan semua resiko yang siap
menghadangnya…
....
Novel ini sudah
memiliki daya pikatnya sendiri dengan judul dan cover yang menarik. Ini pertama kalinya saya membaca novel
Romance Sci-Fi yang ditulis oleh penulis
Indonesia, dan ternyata… tidak mengecewakan. Tokoh- tokoh yang Aya ciptakan
juga terasa nyata, Aya mendeskripsikan Stefan dan Shenia dengan baik, begitupun
dengan karakter- karakter yang lain. Saya menyukai bagaimana Aya menciptakan kerinduan- kerinduan Shenia terhadap ayahnya, dan juga bagaimana Aya menciptakan Stefan dengan segala misteri- misterinya.
Aya berhasil meramu
jalan ceritanya dengan sangat baik, alurnya tidak dibuat berbelit- belit, dan
ini membuatnya menjadi nyaman untuk dinikmati.
Diksi yang Aya gunakan sederhana namun memikat.
Namun, ada satu hal
yang membuat saya mengacungkan jempol atas novel ini, Aya sangat apik
membawakan ceritanya, Aya membawa
kita menemukan fragmen- fragmen peristiwa yang ternyata saling berkaitan satu
sama lain dan akhirnya membuat pembaca bergumam “OOH TERNYATA….”
Tetapi, tentu sebuah
karya tak pernah ada yang sempurna, ada beberapa bagian yang terasa terlalu
lebay (sinetron banget), seperti kata cinta yang diucapkan oleh Stefan dan
Shenia.
Di luar itu, Mas[s] tetap sangat layak dibaca
ps: tidak sabar membaca Time[s] ;p
Di luar itu, Mas[s] tetap sangat layak dibaca
ps: tidak sabar membaca Time[s] ;p
Overall, 3,5/5
Eh kayaknya ceritanya bagus deh :D. Ngomong-ngomong ttu nge-edit kutipannya dimana sih? ._. *penasaran *salahpokus
BalasHapus