Mei duduk
sembari menatap mata pria di depannya, kulitnya agak gelap,rahangnya
menunjukkan ketegasan,dan ada sedikit bekas cukuran yang masih menempel
dibelahan pipinya.
“Kamu udah ngasih tau papa sama mamamu?”
“hmm”
“Terus?”
Ada helaan nafas berat setelah mendengar pertanyaan
itu
“Masih kayak dulu mas,terutama mama”
Lelaki itu terdiam,raut wajahnya tergambar
kekecewaan….
“Kisah kita emang agak rumit ya Mei”
Mei hanya menunduk lalu berusaha sekuat mungkin agar
air matanya yang sedari tadi ia tahan tidak menerobos keluar..Ia masih kuat.
“Mei,apa aku jadi Kristen aja ya,biar orangtua kamu
mau ya?kita udah berjuang buat hubungan ini,tapi nyatanya modal cinta aja nggak
cukup ya,mei”
Mei terdiam,dua menit..tiga menit..nafasnya seolah berhenti…ia
berusaha tenang..tenang..
“kalau Mas jadi Kristen itu berarti ngekhianatin
Tuhan mas sendiri,logikanya kalau Tuhan aja berani mas khianatin,lah apalagi
aku.”
Kami berdua tertawa,berusaha tertawa tepatnya..ya
berusaha..
-----------
“Besok mama kenalin kamu sama Kevin ya Mei”
Mei diam sejenak,kali ini apa lagi usaha Mamanya
untuk memisahkan dia dengan Bram..
Seakan bisa menebak apa yang Ia pikirkan,Mama nya
langsung saja menjelaskan panjang lebar,bahwa Kevin ternyata salah satu anak
kerabat baik papanya yang baru saja pulang dari Sydney.
“Ma,Aku ndak bisa” Mei akhirnya memberanikan diri
untuk menolak ajakan mamanya
“Kenapa?gara-gara si jawa itu?cuih apa bagusnya
dia,kamu harus inget Mei,kamu itu Cina,Kamu katholik,mana bisa pasangan sama
jawa,Islam pula”
Ketegangan pun menjadi diantara ibu dan anak itu..
“Ma,dia punya nama,dia Bram,aku nggak suka mama
kayak gini,lagipula kenapa emangnya kalo kita beda?kita ini saling cinta!”
Mei mengeraskan suaranya,emosinya membuncah,sudah ia
duga lagi-lagi suku dan agama yang seolah tak mengijinkan mereka.
“Mei!Kamu jangan berani melawan orangtua,liat kan
gara-gara Bram kamu kayak gini,dulu kamu nurut sama mama,sekarang?kamu udah
berani-beraninya ngomong kayak gitu ke Mama!”
“Ma,cukup!jangan pernah nyalahin Bram!,Apa mama
bahagia ngeliat Aku dan Mas Bram kepisah Cuma gara-gara kami beda Tuhan?Beda
tempat ibadah?itu yang bisa buat mama bahagia?” Suara mei semakin meninggi,mama-nya terlihat
kaget dengan sikap mei yang tiap hari nya ia liat lemah lembut berubah menjadi
seperti itu.
BRUKKK…
Wanita,50 tahunan itu terjatuh..wajahnya memucat
Tangis Mei,semakin menjadi..
..
Send to:Mas Pram
Mas,aku mau ketemu ditempat biasa ya sesudah kamu shalat Ashar”
Mei menghela nafas,dipegangnya kertas berukuran 20x13 cm itu,harus kuat ujarnya
dalam hati..
“Cobalah
mengerti semua ini mencari arti selamanya takkan berhenti……..”
..
Mei sudah tiba di Taman yang jaraknya tak terlalu
jauh dari resto bakmi favorite ia dan Bram.Udara sore itu agak dingin,maklum
baru saja hujan mengguyur kota Semarang,Mei agak berhati-hati agar sepatunya
tak berpijak pada tanah yang masih becek…
Sejenak ia termenung,semuanya mungkin cukup sampai
disini.Diremasnya kertas persegi panjang itu,lagi-lagi air matanya turun dengan
liarnya dikedua belahan pipi tirusnya..
Beberapa menit kemudian..
“Mei?kamu kenapa nangis to?”
Bram bingung mendapati Mei yang sedang duduk
termenung dan menangis,jarang sekali ia melihat wanita yang sudah bersamanya
sejak 3 tahun itu menangis..kecuali……
“Mas,aku mau bicara sesuatu”
“Bicara aja to Mei,aku denger kok”
Bram duduk disamping Mei,lalu tersenyum kecil..
Dengan sedikit kelu akhirnya Mei menguatkan
dirinya..
“Mas..” Mei menelan ludah,dan berusaha sebisa
mungkin untuk tidak menangis lagi..
“Mas,kamu udah tau mama sakit jantung dan sekarang
kondisi dia masih lemah,aku nggak mau membuat dia tambah semakin menderita,aku
dan Kevin udah dijodohin,ini…”
Mata mei memerah,berkaca-kaca,sembari ia menyerahkan
undangan pertunangannya dengan Kevin..
Bram menggenggam tangan Mei erat-erat..
“Mei, mungkin Tuhan memang ndak mau liat kisah kita,ya
mau diapa lagi,semoga..ini sulit tapi aku toh berusaha kuat kok,kamu juga
ya,aku selalu doaiin kamu bisa bahagia walaupun jalannya nggak sama aku lagi,nanti
undang aku ya kalau kamu udah nikah,aku pasti datang kok” Bram
tersenyum,matanya memerah
Mei tak bisa membendung air matanya lagi,ia memeluk
tubuh Bram..erat sekali..
“Aku
ndak bakalan bisa bahagia kalau ndak sama kamu mas”
…
Kali
ini,aku melihatmu lagi gadis berkulit pucat
Kau
cantik sekali dengan balutan gaun putih itu,kau terlihat seperti seorang
bidadari bermata sipit…..
Hatiku
sesak dipenuhi rindu,cinta dan kehilangan
Aku
berniat menyampirimu bersama pangeranmu,tapi..
Perih
membuatku untuk tetap disini
Bertahan
untuk tetap tersenyum..
Ini
berat sayang..aku tau kau juga rasakan itu
Kita
saling cinta namun mungkin saling menjauh menjadi yang terbaik
Maaf,Sayang.Masih
bolehkan aku menyimpan cinta walau kamu sudah dipelaminan dengan seseorang yang
bukan Aku?
Semoga
bahagia Mei…
#inpired:Cobalah Mengerti-Peterpan
Btw,pas nulis ini sambil dengar lagu 'Cobalah Mengerti' syahdunya :D