pictsource: candornews.com
Suatu hari aku
menatapmu lagi, kukira kau sudah berubah. Kata- katamu malam itu seolah memelukku
ditengah hening dan dingin malam. Kau berjanji, aku kau buat percaya, lalu kau
ingkar, dan aku percaya lagi. Begitulah siklusnya.
Aku tahu kau
mencintai wanita itu. Wanita yang memiliki warna bola mata yang serupa dengan
rambutnya yang coklat, wanita yang level kecantikannya terlalu tinggi buatku.
Walau tak bersolek, ia tetap membuatmu terpesona.
Aku tahu kau
membohongiku lagi, ya, aku tahu kau mencintainya tanpa tetapi. Jika kau
bertanya mengapa aku bisa tahu.. Jelaslah sayang..Mulutmu boleh membuaiku, tapi
matamu takkan bisa membohongiku.
Sekarang aku ingin
bertanya, apa kau tahu bahwa ketika kutatap matamu baik- baik, yang kulihat disana
bukan bias bayanganku.. tapi bias wanita itu..
Aku ingin bertanya
satu hal lagi, Ketika aku sudah lelah berjuang dan kau tak kunjung berpaling,
bekal apa lagi yang harus kubawakan kehadapanmu ketika cinta dan pengorbanan
saja ternyata tak cukup?
Ah, Sudahlah, jika
kau tak ingin menjawabnya, tak apa. Tapi ada satu permintaan terbesarku. Tolong
ajari aku untuk tetap kuat mencintai seseorang yang dikamusnya tak ada kata
kunci bertuliskan namamu.
Ps: Anakmu rindu kamu.
@Istrimu..Cicak.